Salam! Tadinya mau bikin pakai kalimat
bahasa inggris. tapi, posisi aku(enak mana dengan kata saya?) lagi ada pulang dari kantor. ndelosor sambil nungguin elearning kampus. Takutnya kemampuan grammar saya yang
sangat bagus sekali itu terganggu, yasudah pakai bahasa Indonesia saja.
Toh saya cinta ploduk ploduk Indonesia. Ha!
Like really, lama kali saya tidak menulis
curahan hati di blog. Fyi, dulu pernah punya blog yang isinya penuh drama—yang
sedikit sampah. Dan meskipun blog itu sudah dihapus, tetap saja sampai sekarang
selalu jadi topik menarik untuk bercanda -___- . Malu juga, tapi lumayan
sebagai reminder bahwa besok besok, urusan asmara jangan sampai dibawa di
sosial media. Efeknya selamanya. noted!
Hari ini mau coba curhat lagi, bukan cinta, tapi
Make Up (eh tapi aku cinta sih).
Ini bukan Make Up, tapi my Night Routine. males buka koper make up, maafkan wqwq
|
We know as well. Make up is the happening topic
nowdays. Every woman talking about makeup, whether in good way or bad way. But if any brand of make up makes
a giveaway, every woman will ruin the gateway, takes the giveaway, and run
away. Dramatic.
Saya salah satu wanita yang bersyukur dengan
adanya makeup. dari kecil saya suka berlama lama di depan meja rias Ibu, mecoba
satu persatu alat makeupnya Ibu yang cuma lipstik mirabella, foundation pixy
dan eyeshadow viva, kemudian kabur ke
kamar kalau dengar langkah kaki abi datang (abi adalah anti makeup makeup club)
Jadi, make up literally bukan
something new in my life.
Belajar Makeupnya saja yang baru baru ini.
Reason why i thought i need to increase my makeup
skill, because saya sadar bahwa setiap kali saya di make up oleh seseorang.
Saya merasa bukan makin cantik, tapi makin bencong. You know bencong ?
Ini Bukan Bencong |
Tapi tentu saja pemahaman dan penerapan makeup
saya lakukan secara bertahap. Tahun pertama kuliah di IPB saya baru pakai
lipstik. Lipstik pertama saya adalah lipstik sejuta umat; wardah seri wonder shine. Sejenis lipgloss yang bikin bibir berkilau semacam
makan gorengan minyak turah.
Setelah itu langsung coba yang lainnya seperti
matte series, exclusive series, dan yang masih saya gunakan sampai sekarang;
longlasting series. Kenal alis semester tiga. Itu juga gara gara suatu tragedi yang
membuat alis saya yang sudah botak jadi botak minus sepertiga.
Dan berlanjut terus
sampai sekarang. Sampai Make up turn from something i like into something
important i cant life without.
untuk daily activity, sekarang aku pake adiknya wardah : emina.
soalnya ya kita semua tahu lah ya : murah meriah gambreng.
dan packagingnya lucu bikin gemasssss. ku merasa beberapa tahun lebih muda wqwq
Saking cintanya saya dengan makeup. saya jadi sensitif
dengan pemikiran negatif mengenai makeup. bahasa gaulnya,
make up shamming.
frase make up shamming muncul ketika seorang
Beauty Vlogger named Em Ford, pada suatu hari tampil dengan tidak menggunakan
make up sama sekali. Netizen maha benar mulai kaget yang berlebihan. Yang
mengatakan dia jelek lah, bopeng bopeng lah, dan kata kata menyakitkan lainnya.
Oke, Em Ford decided to wear her make up again.
But the harrasement word from Netizen maha tahu
kembali mengalir. Tapi kali ini, lebih kepada :
“ah dia fake, kenapa tidak
natural saja?”
BAH !
Orang tidak menggunakan make up, dibilang jelek
Orang menggunakan make up, kamu bilang fake
Hahaha , astaga. Jadi begini loh yah.
Dengan kita menggunakan makeup. doesnt means
we’re fake. I wonder why people thinking we were fake just because we put some
lipstick and thick our eyebrow. Wth guys, we still the same people.
Jangankan beauty vlogger international semacam Em
Ford, Robitah Eldaroini, si selebgram kecamatan juga seringkali mendapatkan
nyiyiran. Entahlah, sepertinya apapun usaha manusia untuk berubah menjadi yang
lebih baik, selalu ada saja Abu Jahal-nya.
“ya ampuuun, menor banget emang mau ke kondangan?”
“kenapa tidak natural saja?”
“kenapa rela ga makan demi beli make up mahal?”
“aku mah yang natural natural aja, smile is the
best makeup”
WOW, EMEJING
im
so glad that you have a natural-beauty-face that everyone adore about. but
honey, you cant push everyone to do the same as you do. Not everyone born with
a kendall jenner face lol?
"loh
berarti kamu tidak menghargai ciptaan Tuhan dong?"
Astagon
dragon!!
ibu
ibu, bapak bapak.
inna a'malu binniat
segala
sesuatu itu tergantung niatnya.
we
never know jika seseorang menggunakan makeup justru sebagai apresiasi dia
terhadap apa yang Tuhan berikan kepadanya. dia ingin merawat, memperindah apa
yang Tuhan berikan kepadanya.
kalau tujuannya menggunakan makeup untuk sombong, ingin merebut babang Tengku Emran yang tamvan, baru itu yang salah.
ibarat
rumah. masing masing dari kalian membeli rumah yang kosong. kemudian kalian
merawatnya, dan memperindah rumah kalian dengan menambah tanaman, mengecat rumah, membeli furniture, dll
sebagainya sesuai dengan selera masing masing. ada yang suka minimalis, ada yang suka vintage, ada pula yang bergaya disney castle.
Sampai akhirnya rumah kosong itu menjadi tempat tinggal yang nyaman,
yang membuat kalian PD mengundang teman teman kalian untuk datang.
Sama halnya seperti kasus ini. wah kalian tidak bisa pukul rata tingkat kenyamanan
seseorang terhadap diri mereka. Kalian pede jalan tanpa lipstik, ya jangan
paksa, atau judge teman kalian agar sama seperti kalian. Kalian kemana mana
harus pake alis setebel buku harry potter, ya jangan nyinyirin anak orang yang
no ribet tanpa makeup.
Ketika seseorang itu nyaman dengan keadaan dirinya, maka akan
timbul kepercayaan diri. Jika dia sudah percaya diri, dia akan lebih mencintai diri sendiri. Ketika
dia sudah cinta dengan diri sendiri, dia akan banyak melakukan banyak hal positif bagi
dirinya sendiri agar dia bisa lebih baik dari sembelumnya. bukankah itu
definisi cantik yang hakiki ?
Dan
soal pertanyaan kenapa rela ga makan demi makeup. hhhh, pertanyaan ini biasanya
sering ditanyain oleh teman teman cowok saya. Saya malas jawab karena
sebenarnya everyone knows the reason. But, biar lebih jelas kali ini saya
bahas.
Jawabannya, Ya karena orientasi kita memang make
up.
Gais, wake up. Plis deh jangan naif dan sok lugu begitu. Kita
tidak selebay itu juga beli make up sampai tidak makan. Like, dalam membeli make up kita
tidak gelap mata membeli make up tanpa memperhitungkan sandang pangan papan.
Makan
mah makan saja, tapi yang sekedarnya asal ada karbohidrat, protein, lemak. Gila
saja berhari hari tidak makan. Kek mana saya bisa kuat mendengarkan labrakan customer dan instagraman?
Well, Aku juga belum pernah dengar berita yang
menyatakan : seorang mahasiswa di temukan tewas busung lapar gara gara nekat
membeli eyeshadow pallete anastasia beverly hills sekilo
Semboyan saya : Makan untuk hidup, bukan hidup
untuk makan. semboyan ini tentu tidak berlaku pada orang orang yang orientasinya memang makan. Hobinya
makan, ya otomatis mereka akan lebih spare money ke hal hal yang bisa memuaskan
lidah mereka.
Dan saya, sangat menghargai orientasi mereka dengan tidak mengatakan “makan
mulu, lama lama jadi badak loh” “Gila mahal banget Cuma buat makan gurita
mentah doang”
Cuy, mari belajar tidak mengurusi urusan orang lain. Pertama itu
adalah badan dan uang mereka sendiri. Kedua, belum tentu mereka kepengen kurus
sampe harus kalian urusin!
Lagian. Beli makeup satu kali, tapi bisa dipakai
setahun kok bro, sis. Aku beli contour dari City Colour dari tahun gajah, sampai
sekarang tahun badak juga belom habis. Asal EXPnya belum habis mah, gass saja
terus.
Jadi, tolong. Jangan berfikir para wanita yang
menyukai makeup itu sudah pasti boros, wasting time, or fake. Kita pasti punya
akal untuk tidak membelanjakan seluruh gaji satu bulan untuk membeli make up.
Gais, Mereka sama saja dengan kalian yang
menekuni sebuah hobi. Kalian hobi membaca, pasti [setidaknya] akan membeli buku
yang bagus. Kalian hobi sepak bola, pasti berusaha membeli kaos bola, sepatu
bola yang juga bagus agar awet. Lalu, apa bedanya dengan kita? Yang hobi makeup
dan berusaha untuk membeli make up bagus?
Paradigma,
prespektif, sudut pandang orang, dipastikan berbeda beda dan seharusnya itu tidak masalah. Yang
menjadi masalah, adalah ketika kalian menjadikan prespektif tersebut menjadi "aturan" yang harus dituruti oleh semua orang.
Yuk jadikan reminder ke diri sendiri bahwa :
hobi, orientasi, selera, bahkan usaha dalam meraih kepercayaan diri, setiap
orang berbeda beda dan tidak bisa dipaksa untuk sama. Jadi daripada anda pusing
memikiran kenapa teman anda membeli lipstik emina padahal sebelumnya
dia beli liptik estee lauder, lebih baik anda berfikir, Tom Holland kalau mandi pake air zam zam ga ya?
Mari menghargai, mari mengapresiasi.
salam. B
1 komentar
semua orang anti makeup-makeup club kudu baca ini bit! ooh bita panutankuuuh hahaha
BalasHapus